KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN Angakatan 2005 | Kurtekdik '05 Community : Ulul Fadly | Dwi Puspitasari | Devi Anjar | Wahyu Widyaningsih | Resti Dewi | Devi Ari | Satriyo Abdi Yudo| Ery Setyo | Dwi Pramono | Siti Astuti | Desi Widi | Miftahul ulum | Sigit Prasetyo | Suci Rokhani | Bentar Saputro | Ratih Anggita | Siti Nurwachidah | Bedzy Riasari | M.Sidiq | Khusnul Khoifah | Wahyu Budi L. | Dewi Indah Puspo | Okta Permata | Bambang Dwi | M.Q Zaman | Hermawan | AH. Tasmuri | Cahyo Adi | Aris Munandar | Akaat Hasjiandito | Joko Susanto | Titin Ernawati | Lilis Andriani | Wiji Suryani | Budiono | Eka Fitriana | Eka Fitriani | Yanuar Eska | Sri Susilowati | Anna Meriana | Ade Yusupa | Anindita Widya W| Miftachul Fauzy | Ari Suprihatin | M.Nur Huda | Adi Supriyadi | Nur Aeni W. | Didik Hartawan | M.Nur Saean | Herman Malinton | Nicky Secioria |

09 April 2008

kelompok 7 : PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI PENUNJANG EFEKTIFITAS KTSP

oleh :
1. Satriyo Abdi Y
2. M.Q Zaman
3. Anindita Widya W



BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Semakin bertambah pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya teknologi informasi telah memberikan akses yang sangat besar terhadap globalisasi. Terjadinya perkembangan dan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan konsekuensi logis dari era globalisasi, ini perlu segera ditanggapi dan dipertimbangkan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang siap bersaing di dunia global. Persoalan ini, langsung tidak langsung akan berdamapak pada peran serta lembaga pendidikan, dan lebih khusus lagi terhadap penyusunan kurikulum untuk setiap satuan pendidikan.
Disamping sebagai bentuk antisipasi terhadap adanya perubahan dalam kehidupan masyarakat, pengembangan kurikulum pendidikan juga dilatar belakangi oleh pertimbangan akan hadirnya peraturan perundang-undangan tentang otonomi daerah. Pemberlakuan undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah telah membawa implikasi terhadap paradigma pengembangan kurikulum antara lain pambaruan dan difersifikasi kurikulum, antisipasi keadaan masa datang dalam mempersiapkan generasi muda yang memiliki kompetensi.
Peraturan perundang-undangan ini diikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan dari bersifat sentalistik ke eksentralistik. Kurikulum tahun 1994 pun diganti dengan kurikulum 2004 yang lebih dikenal dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan pada tahun 2006 disempurnakan menjadi KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) yang merupakan perwujudan dari desentralisasi pendidikan.
Undang-undang republic Indonesia nomor 20 tahun 2003 (uu20/2003) tentang system pendidikan nasional dan peraturan pemerintah republic Indonesia nomor 19 tahun 2005 (pp19/2005) tentang standar nasional pendidikan mengamanatkan kurikulum KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh sataun pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman kepada panduan yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan(BSNP). Selain itu,penyususnan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP19/2005.
Dengan diterapkannya kurikulum tahun 2006 tersebut, setiap sekolah dituntut berperan aktif penuh. Otonomi sekolah benar-benar berlaku, terutama dalam hal relevansi kurikulum. Guru-guru harus dapat menyusun kurikulum dalam pembelajaran di kelas dengan menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi indicator-indikator, materi-materi, serta silabus dan system penilaian. Namun dalampelaksanaannya masih banyak guru disekolah belum menguasai bagaimana menyusun kurikulum dan masih sedikit pengetahuan dan informasi tentang keberadaan KTSP.
Selain relevansi kurikulum itu, pembelajrannya juga berubah. Pembelajaran pada kurikulum tahun 1994, peserta didik diberi pengetahuan sesuai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan metode belajar di kelas menggunakan ceramah dan Tanya jawab, siswa hanya mendengarkan,mencatat, dan bertanya,serta diberi soal-soal untuk PR. Sedangkan dalam KBK dan KTSP, guru hanya sebagai fasilitator dan siswa harus berperan aktif dengan menggali materi dan informasi-informasi selain dari guru melalui sumber-sumber lain. Seperti buku-buku,bertanya dengan orang maupun sumber belajar yang lain.
Dengan melihat proses pelaksanaan kurikulum seperti diatas ada beberapa hal yang menjadi kebutuhan bagi guru dan siswa, yang mana yang menjadi kebutuhan guru adalah informasi mengenai kurikulum KTSP dan yang menjadikebutuhan bagi siswa adalah sumber informasi. Denga melihat kedaan ini maka sangat diperlukan sarana yang bisa mencukupi kebutuhan guru dan siswa tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah
1. Bagaimanakah pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dilapangan?
2. Apa saja kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pelaksanaan kurikulm tingkat satuan pendidikan?
3. Sarana apa yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kendala yang dialami guru dan siswa dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari disusunnya karya tulis ini adalah:
1. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan dilapangan.
2. Memberikan informasi tentang kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pelaksanaan KTSP
3. Sarana yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kendala yan dialami oleh guru dan siswa untuk mengatasi kendala pelaksanaan KTSP.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari karya tulis ini adalah:
1. Guru bisa memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai perangkat KTSP, dan lebih mudah bagi guru untuk memperoleh bahan materi untuk bahan pembelajaran.
2. Siswa bisa memperoleh pengetahuan lebih dari internet
3. Bagi pembaca akan mengetahui sarana yang bisa dimanfaatkan untukmengatsi kendala yang dialami oleh guru dalam pelaksanaan


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. KTSP
1. Pengertian KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP diberlakukan di Indonesia mulai tahun ajaran 2006/2007, menggantikan Kurikulum 2004 (kurikulum berbasis kompetensi). (wikipedia Indonesia,11 maret 2008).
Dalam konsep KTSP perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEK sangat kental sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Mengubah SMA di Indonesia menjadi institusi pembelajaran yang kreatif dan dinamis dimana murid-murid menjadi pembelajar yang lebih termotivasi, selalu ingin tahu, dan kreatif yang berbasis ICT (Information and Communication Technology).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dibuat dan ditetapkan oleh kepala sekolah SD, SMP, SMA, SMK dan yang sederajat serta direkomendasi kepala Dinas Pendidikan berdasarkan Sisdiknas (UU No. 20/2003), Standar Pendidikan Nasional (PP 19/2005), Standar Isi Kurikulum (Permen 22/2006), Standar Kelulusan Siswa (Permen 23/2006) dan Pedoman Penyusunan KTSP (Permen 24/2006) umumnya mulai diberlakukan kepada siswa kelas awal tahun pelajaran 2007/2008 ini. Pembuatan, penetapan dan rekomendasi KTSP dilakukan setiap tahun sebelum tahun ajaran baru dimulai, sehingga sekolah perlu membuat jadual yang jelas untuk keperluan ini bahkan bagi semua pihak terkait yang salah satunya adalah tim pengembang KTSP. Tim pengembang KTSP umumnya telah ada di setiap sekolah bahkan di tingkat kabupaten, propinsi dan pusat nasional.

2. Menurut badan standar nasional pendidikan (BSNP) pengembangan KTSP berdasarkan prinsip – prinsip sebagai berikut :
a) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b) Beragam dan terpadu
c) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
d) Relefan dengan kebutuhan kehidupan
e) Menyeluruh dan berkesinambungan
f) Belajar sepanjamg hayat
g) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
3. Acuan operasional penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
KTSP disusun dengan memperhatikan hal - hal sebagai berikut :
a) Peningkatan iman dan takwa serta ahlak mulia
b) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembanagan dan kemampuan peserta didik.
c) Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
d) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
e) Tuntutan dunia kerja
f) Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni
g) Agama
h) Dinamika perkembangan global
i) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
j) Kondisi social budaya masyarakat setempat
k) Kesetaraan jender
l) Karakteristik satuan pendidikan

B. INTERNET
Pengertian internet
Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer sekitar tahun 1960. Apa sebenarnya jaringan komputer itu ? Jaringan komputer adalah beberapa komputer terhubung satu sama lain dengan memakai kabel dalam satu lokasi, misalnya dalam satu kantor atau gedung. Jaringan komputer ini berfungsi agar pengguna komputer bisa bertukar informasi dan data dengan pengguna komputer lainnya.
Tahun 1989, Timothy Berners-Lee, ahli komputer dari Inggris menciptakan World Wide Web yaitu semacam program yang memungkinkan suara, gambar, film, musik ditampilkan dalam internet. Karena penemuan inilah internet menjadi lebih menarik tampilannya dan sangat bervariasi. Dahulu internet hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu dan dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang berada dirumah pun bisa terhubung ke internet dengan menggunakan modem dan jaringan telepon. Selain itu, Internet banyak digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga militer di seluruh dunia untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
Istilah INTERNET berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”. Secara kata per kata INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung. Memang itulah fungsinya, INTERNET menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi. Sistem apa yang digunakan pada masing-masing jaringan tidak menjadi masalah, apakah sistem DOS atau UNIX.
Internet adalah semacam jaringan yang mampu menghubungkan kita dengan jaringan informasi dunia dan masyarakat global.(gregorius agung,2001:1). Menurut Brace, Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan komputer dan komputer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya bisa melakukan komunikasi satu sama lain. (Wikipedia Indonesia,12 maret 2008)
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP diberlakukan di Indonesia mulai tahun ajaran 2006/2007, menggantikan Kurikulum 2004 (kurikulum bebasis kompetensi). KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.(wikipedia Indonesia,11 maret 2008)
Pemberlakuan KTSP didasarkan pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006. Penyusunan KTSP selaian melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
Dilihat dari mekanisme penyusunannya, KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun secara sistematis dan terperinci yang meliputi penyiapan dan penyusunan draft, review dan revisi, serta finalisasi, serta dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini merupakan kurikulum yang bersifat desentralistik, dimana setiap sekolah atau satuan sekolah merancang sendiri kurikulum yang akan dipakai. Dimana KTSP disusun oleh guru mata pelajaran, guru BK, kepala sekolah,komite sekolah, dan konselor.
Jika dalam kurikulum sebelumnya guru hanya melaksanakan pembelajaran hanya berdasarkan kurikulum yang sudah disediakan oleh pemerintah, namun dalam kurikulum ini guru harus menyiapkan program pengajaran sendiri mulai dari mengumpulkan bahan materi sampai dengan membuat program pengajaran untuk setiap pertemuan. Hal ini berarti menuntut kreaivitas guru untuk bisa menyusun silabus untuk kelas yang diampunya.
Jika pada kurikulum tahun 1994 siswa hanya berperan pasif dalam proses pembelajaran. Dimana siswa hanya duduk dan mendengarkan materi dari guru saja tanpa diberikan stimulus untuk mencari pengetahuan sendiri. Sedangkan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan siswa dalam proses pembelajaran juga dituntun agar aktif dalam pembelajaran, terutama aktif dalam menggali pengetahuan dari sumber lain. Dengan berlakunya system pembelajaran seperti ini sekolah dituntut untuk menyediakan sumber yang menyediakaninformasi yang lebih, salah satunya dengan menyediakan layanan internet dimana siswa bisa memperoleh informasi dari banyak sumber, bukan hanya dari buku-buku perpustakaan dan dari guru saja.
B. Kendala yang Dihadapi dalam pelaksanaan KTSP
Dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dituntut untuk merencanakan kurikulumya sendiri. Dan guru sebagai salah satu pihak pelaksana kurikulum juga dituntut untuk bisa menyiapkan program pengajaran dikelas. Dalam kaitannya dengan hal ini guru harus bisa menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, dimana siswa perperan aktif dalam proses pembelajaran. Untuk itu garus dituntut krreatifitasnyauntuk bisa bisa menyajikan materi yang bisa merangsang kreatifitas siswa.
Selain itu dalam pelaksanaan kurikulum ini, siswa juga dituntut untuk berperan aktif didalam proses pembelajaran, karena dalam kurikulum ini guru hanya bersifat fasilitator saja.
Namun dalam pelaksanaannya masih banyak kendala yang dialami sekolah dalam melaksanakan kurikulum ini. Karena dengan diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan ini secara otomatis guru harus mengetahui semua perangkat KTSP dan mengetahui bagaimana pelaksanaannya. Beberepa hal yang menjadi kendala bagi guru adalah :


Guru-guru masih kekurangan informasi dan juga stimulus mengenai pengembangan kurikulum berbasis sekolah.
Masih banyak guru-guru yang berpersepsi sebagai penerima-pasif pengambilan keputusan kurikulum.
Persoalan keahlian pengembangan kurikulum warga sekolah, dimana masih banyak guru yang masih kekurangan pengetahuan dan pengalaman tentang pengembangan kurikulum.
Para guru masih kesulitan untuk mendapatkan materi sebgai bahan ajar.
beberapa kendala diatas disebabkan oleh karena kurangnya informasi yang dibutuhkan oleh guru mengenai perolehan materi untuk bahan ajar dan juga informasi megenai pelaksanaan secara teknis kurikulum ini. Untuk mengatasi hal ini perlu adanya komunikasi antara guru dengan pihak yang sudah mengetahuui banyak tentang pelaksanaan KTSP.
Selain itu yang menjadi kendala bagi siswa adalah siswa membutuhkan sumber yang bisa memberikan banyak informasi. Sedangkan informasi yang disediakan sekolah lewat buku-buku perpustakaan dirasakan masih sangat kurang apalagi buku-buku yang berisi pengetahuan umum.

C. Sarana yang digunakan untuk mengatasi kendala Guru dan Siswa
Dengan melihat beberapa kendala yang dialami guru dan siswa maka perlu adanya solusi. Salah satu media yang bisa digunakan untuk menghadapi kendala di atas adalah dengan memanfaatkan internet sebagai media informasi.
Manfaat yang dapat diambil dari penggunaan internet :
Ada beberapa layanan dalam internet yang dapat dimanfaatkan bagi guru untuk mencari informasi mengenai pelaksanaan KTSP dan juga guru bisa mencari bahan sebagai materi dalam pembelajaran. Sedangkan bagi siswa, mereka bisa mencari informasi sebagai pengetahuan yang lebih yang tidak diperoleh dari guru maupun dari buku-buku perpustakaan.


Layanan-layanan dalam internet yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa untuk mengatasi kendalanya antara lain:
Di antara keseluruhan fasilitas Internet tersebut terdapat lima aplikasi standar Internet yang dapat dipergunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu e-mail, Mailing List (milis), Newsgroup, File Transfer Protocol (FTP), dan World Wide Web (WWW). Adapun kegunaan dari masing-masing fasilitas tersebut adalah sebagai berikut
1. E-mail
E-mail oleh para pengguna komputer di Indonesia juga disebut dengan surat elektronik, merupakan fasilitas yang paling sederhana, paling mudah penggunaannya dan dipergunakan secara luas oleh pengguna komputer.
E-mail merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan komunikasi yang bersifat tidak sinkron (asynchronous communication mode) atau tidak bersifat real time. Tetapi justru karakteristik seperti itulah yang menjadikan e-mail menjadi sarana komunikasi paling murah.
Dengan layanan ini manfaat yang dapat diambil oleh guru antara lain dapat bertukar pikiran dengan guru lain atau ahli kurikulum untuk menyusun kurikulum dalam menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi indicator – indikator, silabus RPP dan penilaian.
Untuk siswa layanan ini dapat digunakan untuk bertukar pikiran dengan siswa dari sekolah lain ataupun dengan guru jika tidak memungkinkan untuk bertatap muka.
2. Mailing list
Mailing list merupakan perluasan penggunaan e-mail, dengan fasilitas ini pengguna yang telah memiliki alamat e-mail bisa bergabung dalam suatu kelompok diskusi, dan melalui milis ini bisa dilakukan diskusi untuk memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama, dengan saling memberikan saran pemecahan (brain storming). Komunikasi melalui milis ini memiliki sifat yang sama dengan e-mail, yaitu bersifat tidak sinkron (asynchronous communication mode) atau bersifat un-real time.
Manfaat yang bisa diambil dengan menggunakan layanan ini adalah sebagai sarana bertukar pikir antar guru dalam satu satuan sekolah untuk membahas suatu rancangan kurikulum yang akan dibuat tanpa harus meluangkan waktu khusus untuk bertatap muka karena bisa dilakukan cara jarak jauh.
Bagi siswa, layanan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat kelompok diskusi, misalnya kelompok studi kimia,matematika atau yang lainnya dengan siswa seluruh Indonesia ataupu dengan siswa dari luar negeri.
3. FTP ( file transfer protocol)
FTP adalah fasilitas Internet yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mencari dan mengambil arsip file (down load) di suatu server yang terhubung ke Internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai arsip (file), yang memang diizinkan untuk diambil oleh pengguna lain yang membutuhkannya. File ini bisa berupa hasil penelitian, artikel-artikel jurnal dan lain-lain.
Di samping itu FTP juga dipergunakan untuk meng-upload file materi situs (homepage) sehingga bisa diakses oleh pengguna dari seluruh dunia.
Manfaat layanan ini bagi guru adalah guru bisa mencari informasi berupa arsip atau file dari sebuah institusi untuk membantu mengembangkan kreativitasnya dalam mengelola pembelajaran. Misalnya, guru bisa mengambil arsip dari puskur untuk menambah pengetahuannya mengenai penyusunan silabus. Sedangkan bagi siswa, manfaat yang bisa diambil adalah siswa bisa mengambil file-file yang diperlukan seperti contohnya artikel. Selain itu siswa bisa mengup load hasil karyanya agar bisa di nikmati oleh khalayak umum.

4. News group
Newsgroup dalam Internet adalah fasilitas untuk melakukan komunikasi antara dua orang atau lebih secara serempak dalam pengertian waktu yang sama (real time), dan dengan demikian berarti komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi yang sinkron (synchronous communication mode). Bentuk pertemuan ini lazim disebut sebagai konferensi, dan fasilitas yang digunakan bisa sepenuhnya multimedia (audio-visual) dengan mengggunakan fasilitas video conferencing, ataupun text saja atau text dan audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC).
Dengan layanan ini bisa memungkinkan dilaksanakannya rapat bagi para guru jika tidak memungkinkan untuk bertemu langsung dan berkumpulpadasatu tempat karena jarak yang jauh dan waktu yang mendesak. Layanan ini sangat cocok untuk dimanfaatkan didalam dunia pendidikan di Indonesia karena wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang memiliki jarak yang jauh. Misalnya, dari kepala dinas propinsi ingin memberikan informasi yang mendesak bagi para guru di wilayahnya.
5. World Wide Web (WWW)
Merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server di seluruh dunia, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam format hypertext dan hypermedia, dengan menggunakan Hypertext Markup Language (HTML) yang memungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang satu dengan yang lain atau bagian dari dokumen yang satu dengan bagian yang lainnya, baik dalam bentuk teks, visual dan lain-lainnya.
WWW bersifat multimedia karena merupakan kombinasi dari teks, foto, grafika, audio, animasi dan video, dengan demikian maka WWW pada saat ini merupakan puncak pencapaian yang tidak mungkin dicapai oleh media-media yang tergabung di dalamnya secara sendiri-sendiri.

Dengan layanan ini guru bisa mendapatkan informasi mengenai KTSP dan juga mendapatkan materi yang bersifat multimedia, misal guru dapat mendownload gambar atau video sebagai bahan pembelajaran.
Bagi siswa layanan ini bermanfaat untuk menguatkan pengetahuannya mengenai materi yang berhubungan dengan gambar. Karena dengan layanan ini siswa bisa mengambil gambar, teks, dan video.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan:
1. Dengan diberlakukannya KTSP guru-guru dituntut untuk dapat merancang kurikulum sendiri. Namun dalam pelaksanaannya masih ada kendala mengenai pengetahuan guru mengenai KTSP dan juga masih kurangnya materi yang di miliki. Siswa juga dituntut lebih aktif mencari informasi dari sumber lain, karena guru hanya sebagai fasilitator.
2. Internet merupakan salah satu media yang bisa mengatasi kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam pelaksanaan KTSP. Dengan memanfaatkan layanan-layanan yang ada, antara lain: E-mail, mailing list, FTP (File transfer protocol), news group,dan world wide web.

B. Saran
Saran penulis dalam karya tulis ini adalah
1. Diharapkan agar sekolah menyediakan fasilitas berupa layanan internet
2. Guru dan siswa mau mempelajari bagaimana menggunakan internet dan memanfaatkannya.

Tidak ada komentar: